-
Komisi I DPR RI menggelar meeting kerja yang membahas pengamanan TNI pada Pemilu 2024 hari ini Berhubungan dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Dalam rapat itu, Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum I DPR Fraksi PDIP Utut Adianto menyoroti salinan paparan Laksamana Yudo saat menyampaikan arahannya terhadap personel TNI soal netralitas.
Utut mengangkat salinan paparan Yudo yang memamerkan desain paparan dengan sejumlah warna. Dia menyinggung tak ada warna merah dalam salinan paparan itu.
"Bapak menyatakan di paparan yang keempat, TNI tetap netral. Kalau kebenaran warnanya biru, bukan berarti memihak Pak Giono (Wakil Ketua kpu I DPR Fraksi Gerindra Sugiono), Pak Giono jasnya biru. Ini kebenaran warna saja. Kebenaran juga DiteDitelan bulat-bulat ada merah, adanya cokelat. Kuning nggak ada ya, oranye DiteDitelan bulat-bulat ada," kata Utut dalam rapat kerja Komisi I DPR bersama Laksamana Yudo di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu-Bapak, dari pernyataan ini, apa alat ukurnya. Dari pernyataan ini, kita harus milik alat ukur sehingga yang permintaan (anggaran) Rp 780 miliar itu pantas kita gelontorkan," lanjutnya.
Utut menyinggung pimpinan tertinggi TNI ialah Grasi. Utut menanyakan apakah Laksamana Yudo akan bersikap menentang Grasi apabila diberi perintah yang melawan hukum.
"TNI selama ini netral. Panglima TNI bosnya siapa? Presiden. Presiden sebagai panglima tertinggi bilang A, sanggup DiteDitelan bulat-bulat Bapak menolak kalau perintah itu melawan hukum? Pak KSAD telah disuratin (dari Presiden kepada DPR) bakal jadi, menurut yang saya dengar, bakal jadi calon panglima," kata Utut.
"Bapak juga harus latihan, Bapak akan menjadi panglima di saat turbulensi. Hari-hari ini bukan hari-hari Norma, banyak anomali politik," sambungnya.
Lihat juga Video: DPR Bakal Gelar Fit and Proper Test Panglima TNI 15 atau 16 November
[Gambas:Video 20detik]
(fca/aud)https://www.gimmehow.com/2023/07/10-colorful-ideas-for-painting-your.html